Peruntukan Cash Basis dan Accrual Basis
Peruntukan Cash Basis dan Accrual Basis
Sebagai daerah tujuan pariwisata, tentunya para pelaku di sektor hospitality di Indonesia haruslah kompeten dalam mencatat setiap kegiatan/transaksi keuangannya. Pemilihan metode pencatatan akuntansi sangatlah penting sebagai dasar dari pembentukan laporan keuangan property. Dalam pencatatan transaksi akuntansi terdapat 2 metode yaitu cash basis dan accrual basis. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai Cash Basis dan Accrual Basis:
1. Cash Basis
Cash Basis merupakan metode pencatatan akuntansi berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Pendapatan akan dicatat saat uang/kas telah diterima. Dan beban akan dicatat saat uang/kas dikeluarkan untuk pembiayaannya.
Sumber Unsplash
Metode cash basis dinilai mencerminkan posisi keuangan property sebenarnya karena pendapatan akan diakui saat kas diterima. Laporan keuangan yang disajikan pun menunjukan posisi keuangan saat terjadinya transaksi. Serta properti tidak perlu membentuk pencadangan kas yang belum ditagih.
Namun metode ini tidak menunjukan laporan keuangan yang sesungguhnya. Perhitungan pendapatan kas dapat menurun karena mengakui pendapatan saat menerima kas. Manajemen juga kesulitan untuk membuat kebijakan karena hanya berpatokan pada kas.
Biasanya property guest house atau homestay akan memilih metode cash basis untuk pencatatan transaksinya. Karena ditinjau dari kegiatan operasional akuntansi hanya terjadi saat penerimaan kas karena penjualan kamar dan pengeluaran kas untuk pembiayaan. Para pengelola guest house dan homestay hanya perlu mengetahui berapa pendapatan dan biaya di saat terjadi transaksi. Selain karena dinilai lebih simpel dalam pencatatannya faktor lain yang mendukung ialah karena SDM yang mengelola guest house dan homestay sendiri terkadang masih kurang memadai untuk melakukan pencatatan yang lebih advance.
2. Accrual Basis
Kedua ada metode Accrual Basis metode ini mencatat transaksi saat terjadinya transaksi tersebut. Walau kas belum diterima/dikeluarkan pencatatannya akan dilakukan saat itu juga. Seperti pencatatan pendapatan saat terjadinya penjualan walau belum menerima kas. Dan pencatatan biaya walau belum mengeluarkan kas.
Sumber Unsplash
Pencatatan accrual basis dapat memberikan informasi yang akurat dan jelas mengenai posisi keuangan manajemen. Menggambarkan pendapat dan biaya walau belum menerima/mengeluarkan kas. Manajemen pun lebih mudah untuk melakukan pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas property. Serta mengurangi resiko kerugian jangka pendek dan jangka panjang karena manajemen dapat membuat kebijakan berdasarkan aset kewajiban dan ekuitas yang dimiliki.
Namun bisa saja muncul resiko pendapatan tak tertagih. Berkurangnya pendapatan karena biaya yang belum dibayarkan sudah dicatat dan pembentukan cadangan dapat mempengaruhi pendapatan. Penurunan ekuitas karena adanya penyusutan dan amortisasi.
Di bidang hospitality property villa hingga hotel bintang 5 menggunakan metode ini untuk pencatatan kegiatan akuntansinya. Karena kegiatan operasionalnya lebih kompleks dibandingkan guest house dan homestay. Selain mencatat kas masuk dan keluar, mereka juga perlu mencatat jumlah utang dan piutang yang dimiliki, hingga penyusutan dan amortisasi. Metode ini sangat menguntungkan untuk mencatat pembayaran untuk produk atau layanan tertentu yang belum bisa diberi atau diterima.