Pengertian Revenue Cost Ratio dan Cara Menghitungnya
Pengertian Revenue Cost Ratio dan Cara Menghitungnya
Setiap kegiatan usaha sudah semestinya dijalankan guna memperoleh keuntungan bagi pengelolanya. Selain mengetahui besar keuntungan/kerugian yang diperoleh para pelaku kegiatan usaha juga harus tahu berapa besar rasio atau perbandingan dari revenue dan cost yang didapat. Dengan begitu mereka akan dapat mengambil keputusan apakah usahanya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Untuk itu manajemen harus bisa menentukan titik ideal revenue cost ratio untuk setiap pos pendapatan dan cost mereka. Untuk lebih detail akan dipaparkan pengertian, rumus serta contoh untuk revenue cost ratio
Pengertian Revenue Cost Ratio
Revenue Cost Ratio adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Rasio ini dihitung dengan membagi total biaya dengan total pendapatan. Revenue Cost Ratio atau rasio pendapatan terhadap biaya adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi biaya yang dikeluarkan terhadap pendapatan yang diperoleh.
Sumber Unsplash
Contoh:
Jika suatu perusahaan memiliki total biaya sebesar Rp100.000.000 dan memperoleh total pendapatan sebesar Rp200.000.000. Maka revenue cost ratio perusahaan tersebut dihitung dengan cara:
Rumus = Total Revenue
Total Cost
= 200.000.000
100.000.000
= 2
Ini berarti bahwa perusahaan tersebut memperoleh pendapatan Rp2 untuk setiap Rp1 biaya yang telah dikeluarkan. Semakin tinggi hasil dari rasio ini maka, semakin efektif perusahaan dalam mengelola biaya yang terkait dengan penjualan. Namun, terlalu tingginya rasio juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan terlalu ketat dalam mengelola biaya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas produk atau layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Perlu diingat bahwa Revenue Cost Ratio tidak selalu merupakan ukuran yang baik untuk menilai kinerja perusahaan, terutama jika perusahaan memiliki margin keuntungan yang rendah atau memiliki biaya yang tidak terkait dengan penjualan yang tinggi.
Sumber Unsplash
Manajemen dapat menggunakan hasil dari rasio ini untuk mengevaluasi keefektifan dari suatu biaya tambahan. Misalkan manajemen menambahkan biaya tambahan baru dalam suatu pos revenue. Setelah penambahan cost tersebut dengan menggunakan ratio ini, manajemen akan bisa mengambil keputusan apakah additional cost ini layak untuk ditambahkan.