Experiential Travel: Tren Baru yang Harus Dipahami Hotelier
Experiential Travel: Tren Baru yang Harus Dipahami Hotelier
Dalam industri perhotelan modern, perilaku wisatawan terus berkembang. Saat ini, tamu tidak lagi sekadar mencari tempat untuk menginap, tetapi pengalaman yang bermakna dan autentik. Inilah yang dikenal dengan Experiential Travel.
Konsep perjalanan yang menekankan interaksi, emosi, dan keterlibatan langsung dengan budaya lokal. Bagi hotelier, memahami tren ini menjadi kunci untuk menarik generasi wisatawan masa kini, khususnya milenial dan Gen Z.
Apa itu Experiential Travel?

Experiential Travel atau wisata berbasis pengalaman adalah bentuk perjalanan yang berfokus pada koneksi pribadi antara wisatawan dan destinasi yang dikunjungi.
Wisatawan tidak hanya melihat tempat-tempat menarik, tetapi juga ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang mencerminkan budaya, kehidupan, dan tradisi setempat.
Contohnya, tamu hotel tidak hanya berkunjung ke pasar tradisional, tetapi juga belajar memasak hidangan lokal bersama warga, mengikuti upacara adat, atau menjelajahi daerah terpencil yang jarang dikunjungi wisatawan lain.
Tujuannya adalah menciptakan pengalaman emosional yang melekat dan berkesan.
Apa Perbedaan Experiential Travel Dengan Wisata Tradisional?
Berbeda dengan wisata tradisional yang cenderung bersifat pasif, Experiential Travel menuntut partisipasi aktif dari wisatawan.
| Aspek | Wisata Tradisional | Experiential Travel |
| Fokus | Mengunjungi destinasi dan landmark | Mengalami budaya dan kehidupan lokal |
| Aktivitas | Melihat dan berfoto | Berpartisipasi langsung dalam kegiatan |
| Tujuan | Rekreasi dan hiburan | Pembelajaran, koneksi emosional, dan makna |
| Interaksi | Minim interaksi dengan warga lokal | Intensif dan berbasis komunitas |
| Hasil | Kenangan visual | Pengalaman personal yang berkesan |
Dengan kata lain, experiential travel mengubah perjalanan menjadi cerita dan pelajaran hidup, bukan sekadar daftar destinasi.
Mengapa Experiential Travel Penting Dipahami Bagi Hotelier?

Meningkatkan Loyalitas Tamu
Pengalaman unik membangun koneksi emosional, membuat tamu lebih mungkin untuk kembali dan merekomendasikan hotel.
Peluang Pendapatan Tambahan
Hotel dapat menawarkan paket pengalaman lokal seperti tur budaya, kelas memasak, atau workshop seni yang menambah sumber pendapatan.
Diferensiasi di Pasar Kompetitif
Di tengah banyaknya pilihan akomodasi, pengalaman autentik menjadi faktor pembeda yang kuat.
Mendukung Pemasaran Organik
Wisatawan yang menikmati pengalaman autentik cenderung membagikannya di media sosial, menciptakan promosi alami bagi hotel.
Meningkatkan Reputasi dan Ulasan Positif
Tamu yang mendapatkan pengalaman berkesan lebih mungkin memberikan review positif di OTA dan platform online.
Segmentasi Experiential Travel
Tren Experiential Travel paling digemari oleh:
- Generasi Milenial dan Gen Z: mencari makna, bukan kemewahan.
- Solo Traveler: menginginkan pengalaman personal dan reflektif.
- Digital Nomad: bekerja sambil menjelajahi budaya lokal.
- Eco-conscious Traveler: peduli terhadap keberlanjutan dan budaya setempat.
- Keluarga Modern: ingin memberikan pengalaman edukatif bagi anak-anak.
Memahami segmen ini membantu hotel merancang paket dan aktivitas yang sesuai dengan preferensi mereka.
Strategi Agar Hotel Dapat Memberikan Experiential Travel Kepada Tamu

Kolaborasi dengan Bisnis Lokal
Bekerjasamalah dengan pengrajin, petani, pemandu wisata, atau seniman lokal untuk menciptakan aktivitas autentik.
Kurasi Aktivitas di Dalam Hotel
Adakan kegiatan seperti kelas memasak, tasting wine lokal, atau pameran budaya di area hotel.
Personalisasi Berdasarkan Profil Tamu
Gunakan data tamu melalui sistem PMS untuk menawarkan rekomendasi aktivitas yang relevan.
Integrasikan Unsur Lokal dalam Desain dan Layanan
Gunakan dekorasi, kuliner, dan pelayanan yang mencerminkan budaya daerah setempat.
Manfaatkan Teknologi
Gunakan platform digital untuk mempermudah reservasi aktivitas, mengelola pengalaman tamu, serta meningkatkan efisiensi operasional.
Kesimpulan
Experiential Travel bukan sekadar tren, melainkan transformasi dalam cara orang berwisata. Hotel yang mampu menghadirkan pengalaman autentik dan personal tidak hanya menarik lebih banyak tamu, tetapi juga membangun loyalitas jangka panjang.
